Rabu, 24 Februari 2016

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo menyarankan masyarakat Solo kembali memanfaatkan keranjang atau kantong yang bisa dipakai berulang-ulang untuk berbelanja kebutuhan. Ia tidak sependapat dengan penjualan kantong plastik berbayar dan menilai kebijakan tersebut setengah hati untuk menekan konsumsi sampah plastik.



“Kalau berniat perang dengan sampah plastik, tidak perlu ada penjualan tas kresek. Percuma [kampanye ‘diet’ kantong plastik] kalau belanja masih menggunakan tas kresek,” katanya selepas meresmikan Sosialisasi Penerapan Kantong Plastik Berbayar di car free day Jl. Slamet Riyadi, Minggu (21/2/2016).

Rudy lebih mengarahkan pengusaha retail di Solo memberikan kantong belanja gratis untuk program kepedulian sosial ketimbang menjual tas plastik berbayar. “Kami lebih mengarahkan pengusaha retail untuk melakukan CSR bagi-bagi tas belanja gratis seperti ini. Itu jelas bisa dipakai berulang kali. Ini [CSR bagi-bagi kantong belanja] merupakan bentuk gotong royong,” jelasnya. (Solo Pos.com - SOLO).

"Sudah sekitar lima tahun terakhir ini kami berupaya menekan angka penggunaan kantong plastik. Hanya, perlu sosialisasi lebih lanjut agar masyarakat memanfaatkan fasilitas dari kami," ujar Sekretaris Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia di Jabar, Henri Hendarta, di Bandung, Minggu (21/2/2016).

Senior Manager Yogya Grup ini pun bercerita tentang upaya perusahaannya untuk menjual kantong belanja non-plastik. Pihaknya sengaja memilih desain menarik agar konsumen tertarik.

Tak hanya Yogya, diet plastik sudah diterapkan supermarket Superindo sejak jauh-jauh hari. Mereka memberlakukan diskon atau potongan harga barang bagi konsumen yang tidak menggunakan kantong plastik untuk membawa belanjaan mereka.

Asisten Manajer Superindo di Jalan Antapani, Bandung, Rachmat Saputro, mengatakan, kasir di pusat perbelanjaan itu menawarkan kardus untuk membungkus makanan atau membeli green bag seharga Rp 9.000. "Syukur-syukur kalau konsumen membawa kantong belanjaan sendiri," ujar Rachmat kepada Kompas.com.

Wawan Some Ketua Komunitas Nol Sampah Surabaya mengatakan, kebijakan kantong plastik berbayar akan memunculkan industri kreatif baru termasuk di Surabaya.

"Produsen tas belanja akan tumbuh setelah aturan ini diterapkan. Kami sudah mulai menggandeng industri rumah tangga dan mengajak kerjasama retail yang ada," katanya kepada wartawan di Humas Pemkot Surabaya Kamis (18/2/2016).

Wawan mengungkapkan kajian Generation Indonesia, bahwa setiap harinya toko modern di Indonesia mengeluarkan 300 lembar kantong plastik per hari.

"Di Indonesia ada sekitar 90 ribu gerai toko modern, berarti setiap harinya toko modern di Indonesia mengeluarkan 9,85 milyar kantong plastik, yang sebagian besar hanya dipakai sekali," katanya.

Adanya kebijakan kantong plastik berbayar akan memunculkan tanggung jawab perusahaan retail untuk menyediakan tas belanja yang ramah lingkungan. Menurut Wawan, inilah peluang usaha yang bisa dimanfaatkan oleh pengusaha kecil dan menengah di Surabaya.

Meski bergantung persetujuan perusahaan, produksi tas belanja layak ditawarkan ke perusahaan tersebut karena adanya kebutuhan pemenuhan tanggung jawab di atas. (suarasurabaya.net)

Diet kantong plastik adalah peluang yang besar bagi para pengusaha home industry tas anyaman plastik. Pelaku usaha industri rumahan tas anyaman plastik seharusnya menangkap peluang besar untuk pengembangan usahanya karena kebijakan tersebut.

Daerah - daerah sentra kerajinan tas anyaman plastik seperti Ponorogo, Ngawi dan Magelang, sudah semestinya menyambut baik kebijakan ini terkait dengan pengembangan usahanya kedepan karena dengan kebijakan tersebut dapat menjadikan usaha kerajinan tas anyaman plastik menjadi sebuah usaha yang sangat prospektif/menjajikan.

Related Posts:

  • Tas Kerajinan Anyaman Plastik "KACA MAMBO" Tas Kerajinan Anyaman Plastik memiliki banyak varian, Kami...Ponorogo UKM Center bertekad untuk terus berinovasi dalam pengembangan produksi tas kerajinan anyaman plastik baik dari segi Kreasi Model atau bentuk, dari segi … Read More
  • Kerajinan Tas Anyaman dari Limbah Strapping Band Plastik merupakan material yang sangat akrab dalam kehidupan manusia. Kemajuan teknologi plastik membuat aktivitas produksi plastik terus meningkat. Hampir setiap produk menggunakan plastik sebagai kemasan atau bahan dasar… Read More
  • Tas Strapping Band PET Recycle Strapping Band memang banyak jenis akan tetapi tali strapping band yang satu ini memang beda bila di banding dengan tali strapping band recycle yang lain karena tali jenis ini lebih tebal, lebih kuat dan tentunya lebih kok… Read More
  • Tas Kaca Mambo, Solusi untuk Diet Kantong Plastik Dalam Program Go Green Indonesia menjadi ranking kedua negara penyumbang sampah plastik di lautan. Ranking Indonesia dalam menyumbangkan sampah plastik ke laut hanya dikalahkan oleh China. Rekor baru Indonesia ini tentunya membuat kita semua pr… Read More
  • Big Size From Ponorogo HandMade  Tas Kerajinan Anyaman Plastik Ponorogo HandMade memang terdiri hanya dua model yakni model Tutup dan model Oblong. Untuk Kategori Model Tutup memang hanya ada tiga ukuran yakni : ukuran S, ukuran M dan ukuran L. Sedang… Read More

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

CH & B Product

Archive

Tas produksi CahayaHafidza & Brother's kali ini di produksi dari bahan baku yang dulunya dipakai untuk anyaman kursi. Seiring ...
  • Rotan adalah sekelompok palma dari puak (tribus) Calameae yang memiliki habitus memanjat, terutama Calamus, Daemonorops, dan Oncocalamu...
  • The Jali - jali HandBags by Cahaya Hafidza & Brother's adalah salahsatu kerajinan tangan Tas Anyaman Plastik , karya anak bangs...