Dilihat dari ciri-ciri fisiknya, pada umumnya anyaman terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Anyaman Datar
Jenis anyaman ini dibuat datar pipih dan lebar. Anyaman datar biasanya digunakan sebagai bilik rumah tradisional, tikar, pembatas ruangan dan barang-barang hias lainnya. Anyaman datar dapat dibentuk dengan berbagai pola dan bentuk. Tentu, pembentukan pola ini membutuhkan ekstra kelihaian tangan dan kecermatan dalam membentuk pola dan alur anyaman.
2. Anyaman Tiga Dimensi
Anyaman tiga demensi berwujud benda tiga dimensi sebuah produk benda kerajinan. Ayaman ini merupakan pengembangan bentuk dari anyaman tradisional yang memiliki bentuk sederhana tetapi sudah lebih dikembangkan dan ditekankan pada nilai seni dan fungsionalitasnya yang lebih tinggi. Misalnya, tas, kursi, tempat wadah-wadah, dan lampu lampion.
3. Macrame
Makrame seni simpul menyimpul bahan hanya dengan keahlian tangan dengan bantuan alat pengait yang fungsi sama dengan jarum. Dalam seni makrame seni simpul menyimpul merupakan teknik utama untuk menciptakan sebuah sambungan dalam sebuah karya kerajinan .Beberapa hasil kerajinan makrame yang menggunakan teknik makrame seperti taplak meja, keset kaki, mantel baju, dan souvenir .
TEKNIS ANYAMAN
1. Anyaman Tunggal
Teknik anyaman tunggal adalah teknik di mana bambu dianyam satu-satu (secara tunggal). Caranya, bambu dianyam selangkah demi selagkah, satu demi satu dengan memasukkannya secara menyilang. Teknik ini digunakan untuk membuat benda-benda seperti saringan, nampan, cerangka, dan lain-lain. Jenis anyaman ini biasa dipakai para pengrajin tas anyaman plastik dari Ponorogo Jawa Timur, karena mayoritas tas kerajinan anyaman plastik khas Ponorogo memakai tekhnik anyaman tersebut.
2.Anyaman Bilik
Teknik anyaman bilik ini disebut juga teknik menganyam dua-dua. Bambu dianyam dengan teknik menyilang secara berurutan dan bersamaan. Caranya, bambu dianyam menyilang secara bergantian dari kiri dan dari kanan. Teknik menganyam seperti ini biasanya digunakan buat membuat bilik dan nyiru.Selain itu tekhnik anyaman ini digunakan para pengrajin tas daerah Ngawi Jawa Timur, karena kerajinan tas anyaman plastik khas Ngawi hampir seluruhnya menggunakan tekhnik anyaman jenis tersebut. Selain Ngawi adalah daerah Magelang Jawa Tengah karena tas kerajinan khas Magelang juga hampir seluruhnya menggunakan tekhnik anyaman jenis ini.
3.Anyaman Bunga Teratai
Teknik anyaman teratai merupakan teknik menganyam bambu nan tergolong sulit. Teknik ini akan menghasilkan bentuk anyaman bambu nan artistik dan indah. Caranya, bambu dibuat seperti kotak-kotak menyerupai kembang teratai dan dibuat blok-blok di berbagai sisi. Teknik menganyam ini biasanya diterapkan buat membuat bilik. Ini bertujuan agar bilik tampak lebih inspiratif dan artistik. Anyaman jenis ini biasanya juga digunakan para pengrajin tas anyaman yang terbuat dari bahan rajut dan jarang sekali tas kerajinan anyaman plastik menggunakan tekhnik anyaman jenis ini. Karena memiliki tingkat kesulitan yang cukup rumit maka hasil anyamannya pun memiliki nilai seni yang lumayan tinggi.
4.Anyaman Bunga Cengkeh
juga tergolong sulit sepeti teknik menganyam teratai. Anyaman nan dihasilkan akan membentuk pola memanjang nan menyerupai kembang cengkih. Teknik anyaman seperti ini biasanya dijumpai pada kipas, tolok, sangku, atau benda anyaman lainnya. Teknik ini juga jarang sekali dipakai pada kerajinan tas anyaman plastik.
5.Anyaman Tiga Sumbu
Teknik ini sama seperti teknik anyaman bilik, hanya saja perlu diingat bahwa benda pipih, yaitu pakan dan lusi yang akan dianyam tersusun menurut tiga arah. Teknikanyaman ini memberi peluang untuk memperoleh hasil anyaman tiga sumbu jarang dan anyaman tiga sumbu rapat, sedangkan anyaman tiga sumbu rapat dengan pola bentuk heksagonal (segi enam beraturan) atau belah ketupat.
6.Anyaman Empat Sumbu
Teknik anyaman ini berprinsip menyisip dan menumpangkan benda pipih yaitu pakan dan lusi secara satu sama lainnya berbeda arah. Hanya saja benda pipih yang berbeda arah disini makin banyak jumlahnya (empat buah sumbu). Jenis anyaman empat sumbu termasuk jenis anyaman yang berlubang-lubang dengan bentuk pola oktogonal (segi delapan beraturan).
1. Anyaman Datar
Jenis anyaman ini dibuat datar pipih dan lebar. Anyaman datar biasanya digunakan sebagai bilik rumah tradisional, tikar, pembatas ruangan dan barang-barang hias lainnya. Anyaman datar dapat dibentuk dengan berbagai pola dan bentuk. Tentu, pembentukan pola ini membutuhkan ekstra kelihaian tangan dan kecermatan dalam membentuk pola dan alur anyaman.
2. Anyaman Tiga Dimensi
Anyaman tiga demensi berwujud benda tiga dimensi sebuah produk benda kerajinan. Ayaman ini merupakan pengembangan bentuk dari anyaman tradisional yang memiliki bentuk sederhana tetapi sudah lebih dikembangkan dan ditekankan pada nilai seni dan fungsionalitasnya yang lebih tinggi. Misalnya, tas, kursi, tempat wadah-wadah, dan lampu lampion.
3. Macrame
Makrame seni simpul menyimpul bahan hanya dengan keahlian tangan dengan bantuan alat pengait yang fungsi sama dengan jarum. Dalam seni makrame seni simpul menyimpul merupakan teknik utama untuk menciptakan sebuah sambungan dalam sebuah karya kerajinan .Beberapa hasil kerajinan makrame yang menggunakan teknik makrame seperti taplak meja, keset kaki, mantel baju, dan souvenir .
TEKNIS ANYAMAN
1. Anyaman Tunggal
Teknik anyaman tunggal adalah teknik di mana bambu dianyam satu-satu (secara tunggal). Caranya, bambu dianyam selangkah demi selagkah, satu demi satu dengan memasukkannya secara menyilang. Teknik ini digunakan untuk membuat benda-benda seperti saringan, nampan, cerangka, dan lain-lain. Jenis anyaman ini biasa dipakai para pengrajin tas anyaman plastik dari Ponorogo Jawa Timur, karena mayoritas tas kerajinan anyaman plastik khas Ponorogo memakai tekhnik anyaman tersebut.
2.Anyaman Bilik
Teknik anyaman bilik ini disebut juga teknik menganyam dua-dua. Bambu dianyam dengan teknik menyilang secara berurutan dan bersamaan. Caranya, bambu dianyam menyilang secara bergantian dari kiri dan dari kanan. Teknik menganyam seperti ini biasanya digunakan buat membuat bilik dan nyiru.Selain itu tekhnik anyaman ini digunakan para pengrajin tas daerah Ngawi Jawa Timur, karena kerajinan tas anyaman plastik khas Ngawi hampir seluruhnya menggunakan tekhnik anyaman jenis tersebut. Selain Ngawi adalah daerah Magelang Jawa Tengah karena tas kerajinan khas Magelang juga hampir seluruhnya menggunakan tekhnik anyaman jenis ini.
3.Anyaman Bunga Teratai
Teknik anyaman teratai merupakan teknik menganyam bambu nan tergolong sulit. Teknik ini akan menghasilkan bentuk anyaman bambu nan artistik dan indah. Caranya, bambu dibuat seperti kotak-kotak menyerupai kembang teratai dan dibuat blok-blok di berbagai sisi. Teknik menganyam ini biasanya diterapkan buat membuat bilik. Ini bertujuan agar bilik tampak lebih inspiratif dan artistik. Anyaman jenis ini biasanya juga digunakan para pengrajin tas anyaman yang terbuat dari bahan rajut dan jarang sekali tas kerajinan anyaman plastik menggunakan tekhnik anyaman jenis ini. Karena memiliki tingkat kesulitan yang cukup rumit maka hasil anyamannya pun memiliki nilai seni yang lumayan tinggi.
4.Anyaman Bunga Cengkeh
juga tergolong sulit sepeti teknik menganyam teratai. Anyaman nan dihasilkan akan membentuk pola memanjang nan menyerupai kembang cengkih. Teknik anyaman seperti ini biasanya dijumpai pada kipas, tolok, sangku, atau benda anyaman lainnya. Teknik ini juga jarang sekali dipakai pada kerajinan tas anyaman plastik.
5.Anyaman Tiga Sumbu
Teknik ini sama seperti teknik anyaman bilik, hanya saja perlu diingat bahwa benda pipih, yaitu pakan dan lusi yang akan dianyam tersusun menurut tiga arah. Teknikanyaman ini memberi peluang untuk memperoleh hasil anyaman tiga sumbu jarang dan anyaman tiga sumbu rapat, sedangkan anyaman tiga sumbu rapat dengan pola bentuk heksagonal (segi enam beraturan) atau belah ketupat.
6.Anyaman Empat Sumbu
Teknik anyaman ini berprinsip menyisip dan menumpangkan benda pipih yaitu pakan dan lusi secara satu sama lainnya berbeda arah. Hanya saja benda pipih yang berbeda arah disini makin banyak jumlahnya (empat buah sumbu). Jenis anyaman empat sumbu termasuk jenis anyaman yang berlubang-lubang dengan bentuk pola oktogonal (segi delapan beraturan).