Karena banyaknya pengrajin setempat yang membeli bahan baku yang pada akhirnya ada salahsatu dari mereka (pengrajin) yang menawarkan hasil produksinya (Tas Anyaman Plastik) dan meminta membantu untuk menjualkan hasil produksinya kepada kami, sejak saat itulah Cahaya Hafidza & Brother’s selain sebagai supplayer bahan baku juga sekaligus sebagai pengepul hasil produksi tas anyaman plastik dari pengrajin setempat meskipun saat itu kami hanya berniat sebatas ingin membantu mereka (pengrajin) untuk menjualkan hasil produksinya saja.
Seiring berkembangnya waktu, kami tidak hanya mempunyai konsumen yang membeli bahan baku saja tetapi juga mempunyai konsumen yang membeli tas kerjinan anyaman plastik tersebut yang secara tidak langsung telah mengembangkan usaha kami juga dengan bertambahnya item produk yang kami jual pada toko kami saat itu.
Kami pun mulai sedikit berpikir bahwa kenapa mereka merasa kesulitan dalam menjual hasil produksi tas kerajinan anyaman plastik yang mereka hasilkan, dari pertanyaan itulah yang akhirnya membuat kami untuk melakukan penelitian tentang Tas Kerajinan Anyaman Plastik tersebut mulai dari hulu hingga ke hilir dengan tujuan untuk mengidentifikasi permasalahan dan kendala yang mereka (pengrajin) alami. Hal tersebut akhirnya membuat kami bisa menyimpulkan bahwa kendala yang mereka (pengrajin) Alami adalah :
a. Terbatasnya Market/pasar yang dapat mereka jangkau.
b. Produk yang mereka (pengrajin) hasilkan adalah monoton atau
belum ada kreasi dan inovasi.
c. Melakukan penjualan secara tradisional (ke pasar-pasar) terdekat.
d. Belum tahu tekhnologi informasi.
e. Segment pasar mereka yang tidak pernah berubah selama lebih
dari 35 tahun yaitu hanya di pasar-pasar tradisional terdekat.
Dari kesimpulan tersebut diatas, akhirnya membuat kami Cahaya Hafidza & Brother’suntuk lebih men “seriusi” usaha Tas Kerajinan Anyaman Plastik Tersebut yang pada akhirnya merubah segala keadaan tentang Tas Anyaman khusunya di Ponorogo, Jawa Timur. Kami melakukan perubahan besar-besaran terhadap pola pikir mereka (pengrajin), kami melakukan inovasi dan kreasi yang mungkin telah mereka (pengrajin) rasakan manfaatnya hingga detik ini.
Salah satu contohnya adalah pada tahun 2017 kami memesan dari pabrik bahan baku secara khusus untuk memproduksi material kaca mambo warna hitam polos dan putih polos yang sebelumnya lebih dari 35 tahun tidak ada satupun pabrik yang memproduksi warna itu karena takut tidak ada yang beli dan begitupun dengan para pengrajin tas kaca mambo di Ponorogo, tidak ada satupun dari mereka yang mau membeli bahan baku dengan warna tersebut karena takut ditolak konsumen dengan alasan bahwa mereka (pengrajin) tidak mau membuat produk yang warnanya tidak biasa mereka bikin, hingga pada akhirnya bahan baku tersebut (warna hitam polos dan putih polos) kita produksi sendiri dan kita jual sendiri ke konsumen kami hingga akhirnya produk Tas Kerajinan Kaca Mambo dengan Warna Hitam dan Putih meledak di pasaran yang akhirnya mebuat mereka (para Pengrajin) mulai berebut setiap kali banahn baku dengan warna tersebut datang di toko kami.
Satu tahun kemudian tepatnya 2018, kami memesan khusus ke pabrik material yang kami “kontrak” untuk membikin 30 warna baru pada bahan baku “jali-jali” yang tentunya dengan resiko yang sangat besar jika warna tersebut tidak laku di pasaran,. karena dalam “agreement” antara Kami dengan pabrik adalah kami harus membeli dan harus membayar bahan baku tersebut selama satu tahun yang di produksi oleh pabrik tersebut dengan kapasitas 3 ton/ bulan yang tentunya dengan uang yang tidak sedikit. Tentunya bisa dibayangkan apa yang terjadi pada kami jika 30 warna bahan baku “jali-jali” tersebut tidak bisa laku di pasaran, pastinya akan membuat kami bangkrut. Akantetapi Alhamdulillah 30 mwarna baru bahanbaku “jali-jali” tersebut meledak dipasaran bahkan hingga detik ini.
Kami juga selalu ber inovasi dalam hal Tas Kerajinan Anyaman Plastik, Tepat satu tahun kemudian di 2019, kami membuat “Agreement” lagi dengan pabrik bahan baku untuk membeli Limbah dari mereka yang harus kita beli dan bayar selama satu tahun apapun resikonya. Dan alhamdulillah dengan limbah strapping band tersebut akhirnya kami berhasil dalam hal desain baru yang banyak diminati oleh konsumen sehingga kami bisa membuka ratusan lapangan pekerjaan bagi ratusan penganyam baru yang kami ajari dari “NOL” tapi sayangnya produk tersebut tidak bisa menjangkau di seluruh indonesia karena terkenal “ Barang Ringan Makan Tempat” sehingga berdampak pada mahalnya ongkos kirim pada perusahaan exspedisi.
Kami “Cahaya Hafidza & Brother’s” terus melakukan inovasi dalam dunia tas anyaman plastik, hal ini terbukti pada tahun 2020 kami mengeluarkan produk baru Tas Anyaman Plastik dengan menggunakan material “2 line” lebih kecil, yang kami beri nama “Indonesian Bag Generation 1”, dan kabar baiknya, produk ini pun menginspirasi banyak pengrajin dan pelaku bisnis tas kerajinan anyaman plastik untuk ikut memproduksi produk baru kami tersebut meskipun “serupa tapi tak sama” tapi kami bangga karena kerja keras kami yang tanpa lelah akhirnya bisa menginspirasi banyak orang dalam dunia bisnis yang sama.
Kami tak pernah lelah untuk ber kreasi dan ber inovasi dalam dunia tas anyaman plastik, karena setahun kemudian, tepatnya pada 2022 kami telah me launching produk baru kami yang kami beri nama “Indonesian Bag Generation 2” yang Alhamdulillah juga mulai diminati banyak konsumen khususnya di Indonesia dan mulai merambah ke segment pasar yang middle up. Dan Akhirnya pada saat ini di tahun 2022, kami juga telah me launchiung produk paling baru dari kami yang kami beri nama “Indonesian Bag Generation 4”
Kami telah menjual produk - produk kami “Cahaya Hafidza & Brother’s” ke seluruh Indonesia dan dunia khusunya ke negara Germany, England, Jepang, South Of Korea, Australia, Amerika dan Singapore. Hingga pada akhirnya kami dituntut untuk meningkatkan management perusahaan kami, sumber daya manusia yang mumpuni, integritas dan loyal terhadap perusahaan yang tentunya harus menomorsatukan konsumenadanya konsumen, kami bukanlah apa-apa. untuk itulah perjuangan berat bagi kami saat ini adalah dalam rangka meningkatkan pelayanan terbaik bagi konsumen - konsumen kami di seluruh Indonesia dan dunia. karena kami sadar bahwa perjalanan kami tidak bisa semulus yang kita rencanakan, kami sadar bahwa perjuangan dalam memberi pelayanan terbaik kepada konsumen - konsumen kami tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, namun setidak nya kami telah memiliki pengalaman dan jatuh bangun dalam membangun usaha ini namun kami masih bersyukur setidaknya kami “Cahaya Hafidza & Brother’s” Masih dapat berdiri tegak setidaknya sampai detik ini.
0 comments:
Posting Komentar