Indonesia menjadi ranking kedua negara penyumbang sampah plastik di lautan. Ranking Indonesia dalam menyumbangkan sampah plastik ke laut hanya dikalahkan oleh China. Rekor baru Indonesia ini tentunya membuat kita semua prihatin. Sekaligus menjadi bukti masih rendahnya kesadaran masyarakat dan negara Indonesia dalam menggunakan dan mengelola sampah plastik.
Sebuah hasil penelitian dari Ilmuwan kelautan dari University of Georgia dirilis di Science (science.sciencemag.org). Penelitian tersebut menemukan fakta bahwa sekitar 4,8 hingga 12,7 juta metrik ton sampah plastik telah memasuki lautan pada tahun 2010. Ini setara dengan kurang lebih antara 4.762.000.000 – 12.700.000.000 kg. Jika dibandingkan, beratnya mencapai 1,3 kali berat Piramida Besar di Giza, Mesir.
Tim Ilmuwan yang dipimpin oleh Jenna R. Jambeck ini pun menelusuri asal mula sampah-sampah plastik yang berada di lautan tersebut. Penelitian mencakup 192 negara pesisir di dunia, termasuk Indonesia. Hasilnya cukup mencengangkan. Tim Ilmuwan meranking 20 negara pesisir penyumbang terbesar sampah plastik di lautan. Dalam ranking tersebut, Indonesia menduduki negara nomor dua terbesar penghasil dan penyumbang sampah plastik ke lautan. Total sampah plastik dari negara Indonesia mencapai 1,29 juta metrik ton per tahun.
Memang sampah merupakan persoalan tersendiri yang tak pernah selesai dibahas, apalagi di tengah ‘pemanasan global’ yang bukan sekedar isu lagi. Sampah non organik menjadi salah satu tersangka utama atas dosa abadinya yaitu tidak mau diurai oleh alam secara alami.
Jenis plastik yang dapat dicacah dalah jenis plastik yang berkarakter cenderung keras dan tebal (bukan tipis seperti tas plastik, atau tas kresek). Contohnya adalah botol minuman, kursi plastik dan sebagainya. Biasanya berkode PET (Poly Ethylene Theraphalate), HDPE (High Density Polyethylene), PVC (Poly Vinyl Chlorida), PP (Poly Propylene), dan PS (Poli Styrene). PET umumnya dipakai pada botol minuman atau bahan konsumsi cair lainnya, HDPE pada botol deterjen, PVC pada pipa dan furnitur, sedang PP pada tutup botol minuman, sedotan dan beberapa jenis mainan. Dan PS sering dipakai untuk pembuat kotak makan, kotak pembungkus daging, cangkir, dan peralatan dapur lainnya.
Bahan Baku Tas Kerajinan Anyaman Plastik Kaca Mambo merupakan salahsatu jenis olahan limbah dari sampah plastik yang telah diolah menjadi biji-biji plastik yang kemudian diolah lagi menjadi "plastik kaca mambo" yang merupakan bahan baku yang dipakai untuk membuat Tas Kerajinan Anyaman Plastik terutama Tas Kerajinan Anyaman Plastik Ponorogo HandMade.
Jika anda membeli produk kami yang dalam hal ini adalah Tas Kerajinan Anyaman Plastik Tas kaca Mambo maka, anda turut membantu dunia dalam mengatasi pemanasan global dan juga turut membantu pemerintah dalam pengelolaan sampah plastik yang semakin masif.
Sebuah hasil penelitian dari Ilmuwan kelautan dari University of Georgia dirilis di Science (science.sciencemag.org). Penelitian tersebut menemukan fakta bahwa sekitar 4,8 hingga 12,7 juta metrik ton sampah plastik telah memasuki lautan pada tahun 2010. Ini setara dengan kurang lebih antara 4.762.000.000 – 12.700.000.000 kg. Jika dibandingkan, beratnya mencapai 1,3 kali berat Piramida Besar di Giza, Mesir.
Tim Ilmuwan yang dipimpin oleh Jenna R. Jambeck ini pun menelusuri asal mula sampah-sampah plastik yang berada di lautan tersebut. Penelitian mencakup 192 negara pesisir di dunia, termasuk Indonesia. Hasilnya cukup mencengangkan. Tim Ilmuwan meranking 20 negara pesisir penyumbang terbesar sampah plastik di lautan. Dalam ranking tersebut, Indonesia menduduki negara nomor dua terbesar penghasil dan penyumbang sampah plastik ke lautan. Total sampah plastik dari negara Indonesia mencapai 1,29 juta metrik ton per tahun.
"Sampah plastik adalah bahan yang cukup sulit untuk diuraikan. Penggunaan plastik sebagai kemasan sudah sangat masif, mulai dari sachet shampoo yang kecil, gelas minuman, kantung plastik, bungkus deterjen, dan masih banyak lagi untuk disebutkan satu per satu. Dan kita sering membuangnya begitu saja, tanpa sadar nilai ke-ekonomian-nya".
Memang sampah merupakan persoalan tersendiri yang tak pernah selesai dibahas, apalagi di tengah ‘pemanasan global’ yang bukan sekedar isu lagi. Sampah non organik menjadi salah satu tersangka utama atas dosa abadinya yaitu tidak mau diurai oleh alam secara alami.
"Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah non organik yang secara garis besar meliput kegiatan pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru".
Jenis plastik yang dapat dicacah dalah jenis plastik yang berkarakter cenderung keras dan tebal (bukan tipis seperti tas plastik, atau tas kresek). Contohnya adalah botol minuman, kursi plastik dan sebagainya. Biasanya berkode PET (Poly Ethylene Theraphalate), HDPE (High Density Polyethylene), PVC (Poly Vinyl Chlorida), PP (Poly Propylene), dan PS (Poli Styrene). PET umumnya dipakai pada botol minuman atau bahan konsumsi cair lainnya, HDPE pada botol deterjen, PVC pada pipa dan furnitur, sedang PP pada tutup botol minuman, sedotan dan beberapa jenis mainan. Dan PS sering dipakai untuk pembuat kotak makan, kotak pembungkus daging, cangkir, dan peralatan dapur lainnya.
Sedikit untuk membantu dalam mengurangi pemanasan global dan sekaligus membantu dalam program go...green, kami Cahaya Hafidza & Brother's (Ponorogo UKM Center) melakukan sedikit kreativitas dalam pengelolaan sampah plastik yang telah di daur ulang menjadi barang baru yakni berupa produksi Tas Kerajinan Anyaman Plastik berbahan "plastik kaca mambo".
Bahan Baku Tas Kerajinan Anyaman Plastik Kaca Mambo merupakan salahsatu jenis olahan limbah dari sampah plastik yang telah diolah menjadi biji-biji plastik yang kemudian diolah lagi menjadi "plastik kaca mambo" yang merupakan bahan baku yang dipakai untuk membuat Tas Kerajinan Anyaman Plastik terutama Tas Kerajinan Anyaman Plastik Ponorogo HandMade.
Jika anda membeli produk kami yang dalam hal ini adalah Tas Kerajinan Anyaman Plastik Tas kaca Mambo maka, anda turut membantu dunia dalam mengatasi pemanasan global dan juga turut membantu pemerintah dalam pengelolaan sampah plastik yang semakin masif.
Salam dari kami
CahayaHafidza & Brother,s
e-mail : cahayasuksesusaha@gmail.com
Telp : 0823 3156 1976
0 comments:
Posting Komentar